1. MULUT
Di dalam mulut
terdapat alat-alat yyang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: gigi, lidah,
dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami
pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a.
Gigi
Gigi
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat di
bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan
gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian,
yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk
seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan
permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti
pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk mengunyah. Leher gigi merupakan
bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian
gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas zat dentin.
Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut
saraf dan pembuluh_pembuluh darah. Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia
6 bulan. Gigi pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6
tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi
geraham.
b.Lidah
Lidah berfungsi
untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (
proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang
dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c.Kelenjar
ludah
Kelenjar ludah
menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah dalam rongga mulut
ada 3 pasang, yaitu:
- Kelenjar
parotis, terletak di bawah telinga
- Kelenjar
submandibulavis, terletak di rahang bawah
- Kelenjar
sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi
untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput
mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah. Didalam ludah terdapat enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ).
Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin beketja
dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
d. Proses
penelanan makanan
Proses
penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga menelan makanan yang telah
kita kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langit-langit lunak terangkat,
menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan menutup
rongga mulut. Epiglotes terangkat menutup lubang ke arah saluran pernapasan.
2.KERONGKONGAN
Kerongkongan (
esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung,
kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah menuju
lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan
dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat mendorong makanan masuk
ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak peristalis. Gerak
peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan
ke dalam lambung.
Makanan di
dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (
paring ) berotot lurik, artinya kita menelan makanan jika telah di kunyah
sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses penelanan sehingga
mengeluarkan proses. Kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak kita ( tidak di sadari ).
3. LAMBUNG
Lambung (
fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga
perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi. Lambung
terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang
membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan
hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan
usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep (
sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung. Dinaling
lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot
lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan
getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti
bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung
air lendir (musin), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan
juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk mengeluarkan
(sekresi) getah lambung. Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter
cairan, makanan umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung ,
makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter
pilorus.
4.USUS HALUS
Usus halus merupakan
tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang
paling panjang.
Pangkreas
menghasilkan getah pangkreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
- Amilopsin
(amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
yang lebih sederhana.
- Steapsin
(lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
- Tripsinogen
yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzimyang mengubah protein
dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu
dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus dua belas
jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin).
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang sudah tua
di hati.
Dinding halus
juga menghasilkan getah usuus halus yang mmengandung enzim-enzim sebagai
berikut.
- Maltosa,
berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Laktase,
berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Sukrase,
berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Tripsin,
berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
- Enterokenase,
berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan pangkreas) menjadi
tripsin.
Di dalam usus
halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna menjadi asam
lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua
belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di
selesaikan. Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa. Lemak
diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus.
Pada dinding
usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi
untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung kapiler darahy
atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah.
Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk
pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral
setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah
melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung
kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan
gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat
bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam lemak dan gliserol
dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke
dalam peredaran darah. Se4dangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju
ke hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin
A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui pembuluh getah bening.
Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem peredaran darah. Umumnya
makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak
diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5.USUS BESAR
Makanan yang
tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju
keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.
Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum
(poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik
(otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya
konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter
anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya fares dapat terdorong keluar
anus.